Waktu Itu Ilusi

 


Waktu bukanlah sesuatu yang asing bagi manusia. Waktu bisa didefinisikan sebagai satuan untuk menunjukkan durasi sebuah proses. Setiap hari manusia hidup berdampingan dengan waktu.  Bagi manusia modern, waktu menjadi bagian terpenting bahkan sampai ada istilah-istilah waktu adalah uang dan waktu adalah pedang. Kali ini yang kita tidak akan membahas keduanya, tapi tentang benarkah waktu itu ilusi?

Dalam fisika, masa atau waktu dimengeri sebagai konsep abstrak karena ruang dan waktu dipahami sebagai cairan dan terus menerus dipengaruhi oleh gravitasi dan kecepatan. Tepat pada konsep ini, Albert Einstein seorang tokoh jenius Fisika menyatakan bahwa “Bagi kita fisiskawan, perbedaan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan hanyalah ilusi, betapapun uletnya."

Sebagaimana yang kita tahu bahwa waktu adalah sesuatu yang linear di dalam pikiran tiga dimensi, yaitu ada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Di dalam kehidupan, kita memikirkan bahwa masa depan adalah sesuatu yang bisa dirubah dan direncenakan. Mengapa? Karena kita bisa mempersiapkan atau melakukan hal-hal di masa kini yang kemudian bisa menentukan masa depan sesuai apa yang kita harapkan. Dan masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa berubah karena sudah terjadi.

Pada dasarnya masa lalu, masa kini, dan masa depan bukanlah sesuatu yang linear. Seluruh hal yang terjadi di alam semesta ini baik yang sudah, sedang, maupun belum, semua terjadi secara simultan pada saat yang sama yaitu sekarang atau masa kini. Seringkali kita menganggap bahwa waktu melanda kita dari yang semula bayi hingga dewasa bahkan menua. Anggapan itu tidaklah  benar karena waktu merupakan hukum konsensus yang secara kolektif sudah kita setujui.

Dalam kehidupan saat ini, kita sebetulnya bergerak dari satu dimensi ke dimensi lain. Jadi, apa yang kita anggap sebagai masa lalu sebetulnya bukan masa lalu atau di belakang kita tapi ada di dalam kehidupan paralel. Manusia bergerak dari dimensi paralel ke dimensi paralel lain. Hal inilah yang menyebabkan kita punya hukum tarik menarik. Ketika berpikir tentang sesuatu, kita akan bisa menarik sesuatu tersebut dalam kehidupan kita. Hal ini karena apa pun yang bisa kita pikirkan dan dicapai sebetulnya sudah eksis dalam dunia paralel lain. Dan yang bisa kita lakukan adalah membuat sebuah penyemaan vibrasi agar kita bisa masuk dalam dunia paralel tersebut yang isinya realita yang kita inginkan. Misalnya, realita kita sebagai seorang ilmuwan, public figur, dan sebagainya. Semua  yang kita inginkan itu bisa kita capai karena semuanya sudah ada.  Kita tidak akan mencapai suatu hal kalau kita tidak punya potensi untuk mencapai hal yang kita inginkan.

Jika kita punya potensi dan resourch untuk mencapai hal yang kita inginkan maka pasti akan tercapai. Mengingat semuanya sudah eksis dan tergantung pada diri kita. Kita adalah pencipta dari realita diri kita sendiri. Maksudnya, kita bisa menyetir vibrasi kita sehingga bisa menarik dunia seperti apa yang bisa kita alami pada saat ini. Semua tergantung bagaimana kita mengendalikannya. Seberapa besar keinginan untuk mengalami atau menarik pengalaman ke dalam diri kita. Masa lalu, masa depan, dan masa kini terjadi secara simultan pada saat ini. Dan satu-satunya waktu yang nyata adalah momen saat ini. Hal inilah yang dinamakan waktu adalah ilusi.

Menurut kaca mata penulis, yang dimakdsud ilusi adalah masa lalu, masa kini, dan masa datang semuanya sama. Maksudnya, sama-sama ada saat ini tetapi kita sebagai manusia tidak bisa mendeteksinya. Mungkin saja masa depan yang kita harapkan dan belum terjadi sebenarnya sudah ada saat ini, tetapi kita tidak bisa melihat atau merasakannya. Terkadang masa depan bisa diramal tapi tidak selamanya benar. Kalau sampai kita salah meramal masa depan, maka efeknya akan fatal sehingga salam ambil jalur.

Kita sebagai orang yang berproses janganlah terlalu pakem pada waktu. Pada saat ini, hendaknya kita tidak terlalu khawatir terhadap masa depan dan tidak menyesali masa lalu. Nikmatilah masa sekarang. Wallahu a’lam bi al-shawwab.


Oleh: Uswatun Khasanah, Wabendum HMI Komisariat Iqbal Periode 2020-2021


Posting Komentar

0 Komentar