Mengapa Harus Yakusa?


 

Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pasti tidak asing lagi dengan kata Yakusa. Yakusa merupakan jargon kader HMI, yaitu yakin, usaha, sampai. Yakusa 

telah dijelaskan dalam QS al-Ra'd: 13, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila kaum itu sendiri yang tidak mau mengubahnya.

Dalam Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI ada iman, ilmu, dan amal. Ketiga kata tersebut merupakan kesimpulan dari isi NDP. Kemudian tiga kata tersebut di implementasikan dalam kata Yakusa, sehingga keduanya saling berkaitan. 

Yakinkan dengan iman

Usahakan dengan ilmu

Sampaikan dengan amal

Tiga tiga kata tersebut sangan cocok apabila dikaitkan. Meyakinkan hati atau meluruskan niat dengan iman atau rasa kepercayaan yang kuat. Oleh karena itu, setiap kali pertama kader masuk organisasi HMI sebelum dimulai penyampaian materi-materi wajib, ada waktu untuk meluruskan niat. Hal ini bertujuan untuk membawa para kader kepada tujuan yang lurus, yang paling puncak, yaitu Allah swt. Kemudian usaha yang keras dan sungguh-sungguh. Yakin saja tidak cukup, perlu adanya usaha yang keras, cukup signifikan, dan menghasilkan. Itulah usaha. Maka dari situ usaha dibarengi dengan ilmu. Ilmu pengetahuan yang cukup mengantarkan para kader dalam merangkai alur. Alur yang baik adalah alur yang disandarkan pada kekuatan, kecerdasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Tidak sembarang alur yang digunakan atau abal-abal. Setelah mencapai usaha, maka sampai akan datang. Maka ada pepatah "hasil tidak menghianati usaha". Seberapa keras usaha yang dilakukan, maka semakin baik sampai akan didapat. Oleh karena Sampai disandingkan dengan amal. Setelah mendapat apa yang diusahakan dengan ilmu yang dimiliki maka, sebarkanlah sampai tersebut dengan perbuatan atau amal. Inilah yang dimaksud dengan "Khoir al-naas, anfauhum Li al-naas." Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam hal HMI, mestinya setiap kader memiliki jiwa Yakusa, yang nantinya di masa depan bisa berkontribusi untuk HMI. Membangun peradaban baru lewat organisasi HMI. Bukan malah menjatuhkan bahkan merusak tatanan HMI yang telah subur dan mekar luas di segala penjuru.

Yakusa mengajarkan para kadernya untuk selalu yakin usaha sampai di manapun berada. Yakusa memberikan ajaran baru, semangat baru bagi kader HMI untuk selalu tegak dan tegas dalam keadaan apapun yang sedang menimpa organisasi HMI. 

Mengapa Yakusa dijadikan jargon dalam HMI. Hal ini mungkin semacam jargon yang biasa-biasa saja. Tetapi perlu kita ketahui Yakusa memiliki kandungan makna yang baik di dalamnya. Orang tidak akan bisa menjiwai apa makna kata yakusa sebelum seseorang itu pernah melakukan suatu hal sehingga dia sadar dan paham mengapa harus Yakusa. Apa istimewanya Yakusa. Setiap hari di dengar dalam kalimat "Man Jadda wajada", hal tersebut sudah familiar di telinga orang. Maka dari itu, Yakusa hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang sudah mencapai taraf titik temu kata yakusa dengan HMI.

Jangan remehkan kata yakusa, temukan titik terdalam dalam kata Yakusa, Maka kamu akan paham kalimat ini menjadi jargon HMI. Salam hijau hitam. Yakusa. Wallahu a'lamu BI as-Shawab.

Posting Komentar

0 Komentar