Mengupas Problematika Hijab, Kohati HMI Komiqbal Undang Ketua Putri IMMawati


Foto bersama Kader Kohati dan IMMawati

Semarang- Ahad, (09/02) Kohati HMI Komisariat Iqbal mengadakan diskusi keperempuanan dengan mengangkat tema “Hijabku Apakah Muslimahku”. Berbeda dengan diskusi-diskusi sebelumnya, kali ini Diaz Astiza, Ketua Bidang Eksternal Kohati HMI Komisariat Iqbal menggabungkan kedua organisasi ekstra, HMI dan IMM untuk mengeratkan silaturahmi serta menambah jaringan dalam berorganisasi. Jika ada Kohati dalam tubuh HMI, maka ada Immawati dalam tubuh IMM.

Diskusi diadakan di kampus 3 UIN Walisongo, tepatnya berada di taman FEBI pada pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.03 WIB. Antusias para peserta luar biasa, bahkan hingga kedatangan kader HMI dari Universitas Wahid Hasyim untuk ikut serta berdiskusi. Diskusi ini juga disiarkan secara langsung oleh Instagram HMI Komisariat Iqbal agar ilmu mampu diserap oleh mereka yang belum bisa datang. Tak bisa di pungkiri, diskusi berjalan dengan baik dan juga mengundang antusuias dari beberapa pemirsa di media sosial.

Diskusi sore itu diisi oleh 2 pemateri, Yunda Aisyah, Ketua Umum Kohati HMI Komisariat Iqbal dan IMMawati Lelis S. Fadilah, Kepala Bidang IMMawati PK IMM Sayf Battar UIN Walisongo. IMMawati Lelis mengatakan, “Ketika kita memiliki teman yang kurang baik dalam bersikap maupun berpenampilan, jangan jauhi dia, tetapi justru bertemanlah dengannya, barangkali kita adalah ladang dakwah baginya. Kita berdakwah bukan hanya ceramah, namun dengan mencontohkan akhlak kita kepada orang lain”. Karena pada hakikatnya yang dinamakan dakwah itu bisa kita ulai darimana kita itu bersikap didepan orang di sekitar kita.

Melengkapi wawasan yang telah dipaparkan, Yunda Siti Aisyah memilih untuk menanggapi soal jilbab yang ada di Era Milenial ini. Ia mengatakan,  “Muslimah sangat dianjurkan untuk mengenakannya karena pada hakikatnya itu sebuah perlindungan bagi diri seorang perempuan dari hal- hal yang berbahaya. Bukan hanya sebagai mode pakaian, namun juga agar mampu melindungi perempuan itu sendiri.”

Berbicara mengenai perempuan tidak ada akan habisnya. Sepertinya setiap bagian dari perempuan itu bisa menjadi problematika dan menimbulkan pembahasan. Untuk itu, kajian problematika perempuan akan selalu menarik untuk dibahas karena perempuan berharga dari setiap hal yang dilakukan.


[Red. Sofia Najma]


Posting Komentar

0 Komentar