Oleh: Aptaarkhan Aurell Is Haque
Sebelum ke pembahasan mengenai iman kepada Malaikat, Kitab serta Iman kepada Rasul maka harus diketahui dulu apa itu Iman dan hal-hal yang berkaitan dengan iman.
Iman menurut bahasa arab adalah:
تصديق بالقلب و إقرار باللسان و عمل بالأركان يزيد بالطاعة و ينقص بالمعصية
Mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota tubuh. Tegasnya iman menurut batasannya ialah memadukan ucapan dengan pengakuan hati dan perilaku. Dengan lain perkataan mengikrarkan dengan lidah akan kebenaran islam, membenarkan yang diikrarkan itu dengan hati dalam tercermin dalam perilaku hidup sehari- hari dalam bentuk amal perbuatan.
Allah SWT telah menjelaskan kepada hamba-Nya hakekat iman yang menyebabkan amal diterima dan janji Allah SWT kepadan orang-orang mukmin dapat terwujud. Iman adalah keyakinan dan amal sekaligus.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِه ثُمَّ لَمْ يَرْتَا بُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَ مْوَا لِهِمْ وَاَ نْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اُولٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ(15)
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 15).
Dari ayat diatas bisa diambil sebuah pesan bahwasanya iman itu adalah sebuah keyakinan yang tertanam pada seorang mukmin dan tidak ada keraguan akan keyakinannya itu. Serta juga setelah keyakinan kuat tertanam pada jiwa seorang mukmin maka harus direalisasikan melalui sebuah amal perbuatan karena keyakinan tanpa adanya amal perbuatan itu seperti keyakinan iblis. Iblis memang yakin kepada Allah SWT tapi Iblis dinilai oleh Allah SWT sebagai makhluk pembangkang karena iblis tidak mau melaksanakan perintah Allah SWT yang diperintahkan kepada Iblis yaitu perintah bersujud kepada Nabi Adam a.s.
Jadi, Iman yang benar itu adalah iman yang mencakup: Akidah yang kokoh yang tidak tercampur keraguan dan amal yang merealisasikan akidah.
Amal itu bermacam-macam:
1. Amal Hati. Misalnya, takut kepada Allah SW, Taubat dan Tawakkal kepada Allah SWT.
2. Amal Lisan. Misalnya, mengucapkan dua kalimat syahadat, membaca tasbih dan istighfar serta berdakwah kepada Allah SWT.
3. Amal anggota tubuh. Misalnya, shalat, puasa, jihad fisabilillah, mencari ilmu karena Allah SWT dan lain-lainnya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW didatangi oleh sesosok malaikat yaitu malaikat Jibril as yang berwujudkan sebagai seorang pemuda. Pemuda ini bertanya beberapa hal kepada Rasulullah SAW dan salah satu pertanyaannya adalah "beritahukan aku tentang iman!" lantas Rasulullah SAW menjawab "iman itu adalah kamu beriman kepada Allah SWT, Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada Qadr baiknya dan buruknya).
Keenam rukun iman itulah yang harus diyakini tanpa keraguan oleh seorang mukmin dan setelah diyakini maka harus sejatinya seorang mukmin harus menyertakan keyakinan tersebut dengan amal-amal yang bisa meningkatkan ketakwaan pada dirinya. Salah satu indikasi orang yang beriman adalah ketika seorang mukmin disebut nama Allah SWT bergetar hatinya dan ketika dibacakan atau mendengar ayat - ayat-Nya bertambah imannya. Hal ini seperti apa yang difirmankan oleh Allah SWT,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهُ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ(2)
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal" (QS. Al-Anfal 8: Ayat 2(.
2. Iman kepada malaikat
Menurut bahasa ملا ئكة adalah bentuk jama dari مَلَكَ. Menurut suatu pendapat ia berasal dari kata ألوكة yang bermakna الرّسالة (Pengutusan), dan ada yang menyatakan dari لَأَكَ yang bermakna أَرَسْلَ (Mengutus),dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya. Malaikat adalah salah satu makhkuk Allah SWT yang ditempatkan di posisi tertinggi. Karena malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Sebagai mana tertulis dalam Al-Quran,
وَلَه مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَمَنْ عِنْدَه لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِه وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ (19) يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَا لنَّهَا رَ لَا يَفْتُرُوْنَ (20)
Artinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang. " (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 19-20).
Malaikat itu disucikan dari kesyahwatan-kesyahwatan hayawaniah, terhindar sama sekali dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Terjauh dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah. Mereka itu tidak seperti manusia yang suka makan, suka minum, tidur, berjenis laki-laki atau wanita. Malaikat memiliki alam tersendiri yang berbeda dengan alam manusia. Malaikat juga mempunyai kekuatan atau kekuasaan yaitu dapat menjelma dalam rupa manusia atau lain-lain bentuk yang dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan. Hal ini bisa diambil dari kisah kedatangan Malaikat Jibril as ke tempat sayyidah Maryam yang saat itu ia menjelmakan dirinya dalam bentuk dan rupa manusia, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran,
وَا ذْكُرْ فِى الْـكِتٰبِ مَرْيَمَ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَا نًا شَرْقِيًّا (16) فَا تَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَا بًا فَاَ رْسَلْنَاۤ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17)
Artinya : "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis), lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna." (QS. Maryam 19: Ayat 16-17).
Allah SWT menciptakan malaikat itu dari cahaya (nur), sebagaimana Dia menciptakan Nabi Adam as dari tanah liat, juga sebagaimana menciptakan Jin dari api. Sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya malaikat memiliki beberapa keunggulan daripada manusia itu sendiri baik dari segi ketaatannya dalam beribadah kepada Allah SWT maupun dari kekuasaannya akan dirinya yang bisa menjelma sebagai rupa manusia dan yang lain-lainnya. Walaupun demikian Manusia lebih utama daripada malaikat itu sendiri ditimbang dari beberapa perkara.
Pertama, manusia diberi keistimewaan oleh Allah SWT untuk mengenal, mengetahui dan mema'rifati bermacam-macam benda dan barang-barang.
Kedua, Allah SWT pernah memerintahkan kepada malaikat itu untuk memberi penghormatan kepada Nabi Adam as. Dengan perintah tersebut menunjukkan bahwasannya Allah SWT memuliakan Nabi Adam as sebagai manusia dihadapan para malaikat.
Ketiga, keutamaan bagi golongan malaikat itu dalam hal ketaatan dan kebaktian, juga dalam meninggalkan kemaksiatan, sedangkan kedua hal tersebut mereka laksanakan karena memang malaikat diciptakan sebagai makhluk yang taat kepada Allah SWT serta tidak diciptaian hawanafsu pada diri malaikat itu sendiri sedangkan manusia dalam beribadah harus dibutuhkan perjuangan atau jiha-jihad dalam melawan hawa nafsunya dengan segenap Jiwa dan Raga serta memerangi ajakan setan guna menyempurnakan kesucian jiwa, meluhurkan ruh serta membersihkan hati.
Adapun demikian, Malaikat dengan Manusia memiliki suatu ketersinambungan sama lain yaitu malaikat selalu menjaga atau berada di sisi manusia dimanapun manusia itu berada sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT,
سَوَآءٌ مِّنْكُمْ مَّنْ اَسَرَّ الْقَوْلَ وَ مَنْ جَهَرَ بِه وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِۢا لَّيْلِ وَسَا رِبٌ بِۢا لنَّهَا رِ (10) لَه مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِه يَحْفَظُوْنَه مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ وَاِ ذَاۤ اَرَا دَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَه وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِه مِنْ وَّا لٍ(11)
Artinya: "Sama saja (bagi Allah), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengannya; dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan pada siang hari. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 10-11).
3. Iman Kepada Kitab
Ketahuilah, maksud tertinggi dan inti paling jernih dari diturunkannya Kitab Ilahi adalah mengajak para hamba kepada Raja Yang Maha Tinggi – Tuhan akhirat dan dunia. Tujuannya adalah mengajarkan kepada hamba untuk naik dari dasar kekurangan dan kerugian menuju puncak kesempurnaan dan penngenalan (‘irfan) serta menjelaskan bagaimana melakukan perjalanan ruhani (as-safar) menuju Allah SWT. Pasal-pasal, bab-bab, surah-surah, ayat-ayatnya mencakup enam tujuan: tiga diantaranya adalah sebagai penopang, pokok, dan pilar yang penting, sementara tiga yang lain berfungsi sebagai lampiran dan pelengkap.
Tiga pokok yang penting adalah: Pertama, mengenal Yang Maha Benar lagi Yang Maha Awal (al-Haqq al-Awwal) dan sifat-sifat dan pengaruh – pengaruh-Nya. Kedua, mengenal jalan yang lurus (ash-shirath al-mustaqim) dan tingkatan-tingkatan kenaikan kepada Allah SWT dan melakukan perjalanan spiritual (suluk) kepada-Nya.Ketiga, mengenal tempat kembali kepada-Nya serta keadaan orang-orang yang sampai kepada-Nya dan kemuliaan-Nya, yakni pengetahuan tentang tempat kembali dan keimanan pada hari akhirat.
Adapun tiga pelengkap tersebut adalah: Pertama, mengenal orang-orang yang diutus dari sisi Allah untuk berdakwah kepada makhluk dan menyelamatkan jiwa-jiwa. Mereka adalah para pemandu perjalanan akhirat dan para pemimpin kafilah. Kedua, penuturan pendapat kaum ateis, penyingkapan kejelekan-kejelekan mereka dan dan pembodohan akal mereka dalam kesesatan. Tujuannya dalam hal ini adalah memperingatkan akan jalan kebatilan.
Ketiga, pengajaran cara memakmurkan tempat-tempat persinggahan dan fase-fase perjalanan menuju Allah SWT, peribadatan, cara mengambil bekal dan kendaraan untuk perjalanan ke akhirat, persiapan dengan latihan menunggang kendaraan , dan pemberian makan hewan tunggangan. Tujuannya adalah bagaimana mengetahui cara pergaulan manusia dengan para penghuni di dunia ini, yang sebagian darinya ada dalam dirinya seperti nafsu serta kekuatan syahwat dan marahnya, ilmu ini dinamakan pendidikan moral dan sebagian lainnya berada di luar dirinya. Adapun berkumpul di dalam sebuah rumah, seperti berkumpul atau bergaul dengan keluarga, pelayan, orangtua serta anak-anak dinamakan pendidikan dalam bergaul. Dan juga hukum-hukum syariat seperti diyat, qishash, hukum jual-beli, dan lain-lainnya. Itu semua adalah enam bagian dari tujuan Kitab Ilahi diturunkan.
4. Iman kepada rasul
Menurut bahasa, nabi berasal dari kata نَبَأَ و أَنْبَأَ yang berarti أَخْبَرَ (mengabarkan). Jadi nabi adalah yang memberitakan dari Allah SWT dan ia diberi kabar dari sisi-Nya. Atau juga berasal dari kata نَبَا yang berarti عَلاَ و ارْتَفَعَ (tinggi dan naik). Maka nabi adalah makhluk yang termulia dan tertinggi derajat atau kedudukannya. Sedangkan menurut istilah, Nabi ialah seorang laki-laki yang diberi kabar (wahyu) oleh Allah SWT berupa syariat yang dahulu (sebelumnya) dan ia mengajarkan kepada orang-orang di sekitarnya dari umatnya (penganut syariat ini).
Adapun rasul secara bahasa ialah orang yang mengikuti berita-berita orang yang mengutusnya, diambil dari ungkapan جاء ت الإ بل رسلا (unta itu datang secara beriringan). Rasul adalah nama bagi risalah atau bagi yang diutus. Sedangkan irsal adalah pengarahan. Menurut istilah , rasul ialah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah SWTdengan membawa syariat dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya, baik orang yang ia tidak kenal dan yang memusuhinya.
Perbedaan antara Nabi dan Rasul yaitu:
a) Kenabian ( Nubuwah) adalah syarat kerasulan (risalah). Maka tidak bisa menjadi rasul orang yang bukan nabi. Kenabian lebih umum dari pada kerasulan, setiap rasul pasti nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.
b) Rasul membawa risalah kepada orang (kaum) yang tidak mengerti tentang agama dan syariat Allah SWT atau kepada kaum yang telah mengubah syariat dan agama, untuk mengajari mereka atau mengembalikan mereka ke dalam syariat Allah SWT. Sedangkan nabi diutus dengan dakwah kepada syariat nabi atau rasul sebelumnya.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwasannya nabi itu adalah seseorang yang hanya meneruskan dakwah-dakwah dari nabi atau rasul sebelumnya tanpa adanya pembaharuan syariat atau agama. Sedangkan rasul ialah seseorang yang mendakwahkan sebuah syariat kepada kaumnya dengan adanya beberapa pembaharuan atau pelengkap dari kekurangan syariat-syariat yang pernah didakwahkan kepada nabi atau rasul sebelumnya.
Tidak sesuatu umatpun yang tersunyi dari rasul. Jadi rasul-rasul itu dikirimkan oleh Allah SWT kepada berbagai umat dan golongan di sepanjang masa secara langsung. Maka tidak suatu umat pun yang tidak ada rasulnya yang mengajak kepada mereka itu untuk berbakti kepada Allah SWT, menunjukkan jalan yang benar dan sekaligus sebagai pemimpin mereka. sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran,
اِنَّاۤ اَرْسَلْنٰكَ بِا لْحَـقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَاِ نْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ (24)
Artinya: "Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan." (QS. Fatir 35: Ayat 24)
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلٌ فَاِ ذَا جَآءَ رَسُوْلُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِا لْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ(47)
Artinya: "Dan setiap umat (mempunyai) rasul. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan (sedikit pun) tidak dizalimi." (QS. Yunus 10: Ayat 47)
Kenabian bukanlah suatu tujuan yang dapat diraih dengan cara-cara tertentu, sehingga bisa dicapai oleh yang bersungguh-sungguh, juga bukanlah pangkat yang dapat ditempuh melalui perjuangan. Akan tetapi ia adalah kedudukan yang tinggi dan pangkat istimewa yang diberikan Allah SWT karena karunia-Nya kepada siapa saja dari makhluk-Nya yang Dia kehendaki. Maka Allah SWT memperisiapkannya untuk memikul risalah kenabiannya. Dan juga Allah SWT menjaga para nabi dari pengaruh setan dan memeliharanya dari kemusyrikan karena rahmat dan kasih sayang-Nya semata.
Sudah selantasnya seorang mukmin mengikuti apa saja yang diperintahkan seorang nabi dan rasul kepada umat manusia pada zamannya. Tanda-tanda seorang mukmin beriman kepada nabi dan rasul Allah SWT, ialah:
a) Membenarkan dan meyakini sepenuhnya kenabian dan kerasulan mereka. Meyakini kenabian Nabi Muhammad SAW harus diwujudkan dalam bentuk mengimani bahwa di samping sebagai manusia biasa, Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul Allah SWT maka selantasnya seorang mukmin harus mencintai dan mentaati Nabi Muhammad SAW. Sedangkan meyakini kenabian dan kerasulan para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW diwujudkan dengan cara mengimani kenabian dan kerasulan mereka, membenarkan kisah-kisah mereka dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka. Sedangkan syariat sebelum Nabi Muhammad SAW tidak boleh diikuti dan dilaksanakan kecuali jika ditetapkan menjadi syariat Nabi Muhammad SAW.
b) Meyakini kebenaran risalah yang mereka bawa, dengan pembenaran yang pasti tanpa disusupi keraguan sedikitpun.
c) Mencintai dan memuliakan para Nabi dan Rasul serta tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain.
1 Komentar
Our specialists have gathered a number of the} high info so can even make|you may make} one of the best determination for you if you decide the place to play slots on-line. All of the recommended casinos listed here are|listed under are} respectable sites that maintain gamers secure. They 토토사이트 추천 respect playing guidelines and age restrictions, offering a superb real money gaming expertise in a secure surroundings devoted to gamers' welfare and security on-line. Once you verify the account, you can start depositing funds. Be certain to enter the promo code on your welcome bonus, if needed.
BalasHapus