Husnul Khotimah: Konsistensi Kebaikan


Dalam Islam dikenal sebuah jargon amar ma’ruf nahi mungkar atau memerintahkan berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang membahas terkait jargon ini. Seperti dalam Surah AliImran ayat 104.

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan untuk mengajak kepada kebaikan. Dengan menyerukan kebaikan kepada orang lain bukan tidak mungkin diri sendiri juga akan melakukan kebaikan tersebut. Berbuat kebaikan hendaknya dilakukan kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu karena itu adalah hal yang mudah.

Menjaga konsistensi diri untuk terus berbuat kebaikan memang tidak mudah. Karena kita adalah manusia yang hidup sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri seringkali terjadi problematika dengan orang lain yang kita temui. Perasaan manusia bisa saja berubah hingga memengaruhi pandangannya terhadap sosial disekitarnya. Bahkan bisa saja timbul niat jahat karena tidak terima dengan perlakuan orang lain. Perasaan manusia bisa menjadi sangat senstif.

Tentu hal yang demikian membuat kita sulit untuk menjaga konsistensi diri kita untuk melakukan kebaikan. Perlu ditanamkan minset untuk menjaga konsistensi tersebut. Sebagai umat Islam kita meyakini adanya surga dan neraka yang disediakan Allah kelak sebagai rumah abadi kita di akhirat. Ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai surga dan begitu pula ada banyak jalan yang tersedia untuk menjerumuskan kita kedalam panasnya api neraka.

Tidak ada yang dapat memasuki surge kecuali dengan ridho yang Allah berikan. Sedangkan manusia sendiri tidak mengetahui dimana letak keridhaan Allah. Disinilah peran konsep husnul khotimah diperlukan.

Husnul khotimah seringkali dikaitkan dengan kematian atau berakhirnya hidup seseorang dengan predikat baik. Antonim dari husnul khotimah adalah suul khotimah yang mempunyai arti akhir yang buruk. Setiap yang berjiwa pasti akan mengalami kematian. Kullu nafsin daaiqatul maut. Dan akhir dari seseorang, itulah yang dinilai. Apakah diakhir hayat seseorang ia termasuk orang yang baik atau yang buruk?

Karena sebagai manusia kematian merupakan suatu rahasia besar yang tidak seorangpun tahu kecuali Allah maka kita perlu untuk terus melakukan kebaikan. Konsistensi kebaikan ini akan memberikan tujuan kepada manusia yaitu berupa husnul khotimah ketika kematian menjemput diri masing-masing. 

Posting Komentar

0 Komentar