Semarang— Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Iqbal Walisongo kembali menggelar Latihan Kader 1 (LK1) di Wisma Insan Cita, Ngaliyan (25/11).
Kegiatan yang dilaksanakan di Wisma Insan Cita (WIC) ini bertujuan untuk melahirkan kader HMI yang kritis terhadap segala bentuk wacana hegemonik, serta membentuk kader Islam yang progresif.
Ketua Umum HMI Komisariat Iqbal Nabil Muallif mengatakan kegiatan kali ini mengusung tema “Membongkar Wacana Hegemonik, Melahirkan Islam Progresif”. Dengan tema tersebut, Nabil berharap akan lahir kader-kader yang berani, radikal, dan kritis terhadap segala wacana yang digaungkan di kampus.
“Sudah saatnya mahasiswa UIN tahu dan berani untuk melawan wacana-wacana yang telah menghegemoni di kampus. Wacana toleransi selalu digaungkan di kampus, tetapi realitanya tak mampu untuk terbuka terhadap perbedaan. Artinya, UIN darurat keterbukaan. Mestinya, masyarakat kampus adalah masyarakat yang terbuka, bukan tertutup. Nah, inilah salah satu bentuk wacana yang harus kita lawan,” kata Nabil.
Nabil juga menegaskan kepada para peserta bahwa mengikuti LK1 merupakan satu langkah keberanian dalam hidup.
“Keikutsertaan teman-teman dalam LK1 kali ini saya perlu apresiasi. Sebab, menjadi kader HMI merupakan suatu keberanian, apalagi di UIN. Teman-teman datang ke sini berarti teman-teman siap untuk dimusuhi di kampus. Teman-teman siap menjadi minoritas dan akan dipandang berbeda oleh kawan-kawan di kampus. Tapi, tak perlu takut. Tolok ukur kebenaran bukan ditentukan oleh jumlah pengikut,” pungkasnya.
0 Komentar